BANDA ACEH,KABARDAILY.COM – Lima orang dosen dari Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh baru-baru ini mengikuti lokakarya yang berfokus pada penguatan keterampilan pengajar keerwirausaha, yang diselenggarakan oleh Universitas Syiah Kuala bekerja sama dengan Yayasan Wadhwani, Minggu 22 September 2024.
Lima orang dosen tersebut, Muhammad Fadli Muslimin, program studi Kajian Sastra dan Budaya; Aji Sofiana dan Alfikhairina Jamil, program studi Program Studi DKV; 2. Destri Wulanda& Zuhrahmi DE, prodi Desain Interior.
Pelatihan yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan mengajar para pendidik dalam menumbuhkan kewirausahaan di kalangan mahasiswa ini merupakan bagian dari inisiatif yang lebih luas untuk mendorong pembangunan ekonomi melalui pendidikan di Aceh.
Program ini menyediakan berbagai perangkat, teknik, dan sumber daya canggih bagi para peserta untuk membekali mahasiswa mereka dengan pola pikir kewirausahaan yang diperlukan untuk pasar kerja yang berkembang pesat saat ini. Program ini juga menawarkan kesempatan untuk memanfaatkan platform digital dalam menyusun proposal start-up agar siap untuk mengikuti pitching.
Rektor ISBI Aceh, Prof. Dr. Wildan, M.Pd., menyampaikan dukungan penuh dan rasa bangganya terhadap inisiatif ini. “Partisipasi dosen kami dalam lokakarya penting ini sejalan dengan misi ISBI Aceh untuk tidak hanya melestarikan dan mempromosikan kekayaan warisan budaya Aceh, tetapi juga mempersiapkan mahasiswa kami untuk masa depan di mana kreativitas dan kewirausahaan berjalan beriringan. Kami percaya bahwa dengan berinvestasi pada para pendidik, kami dapat menginspirasi dan menumbuhkan semangat kewirausahaan pada generasi pemimpin berikutnya di sektor seni dan budaya.”
Di kesempatan lain, Wakil Rektor ISBI Aceh, Dr. Ratri Candrasari, M.Pd., juga menekankan pentingnya inisiatif semacam itu dalam meningkatkan kualitas pendidikan lembaga. “Lokakarya ini akan sangat bermanfaat bagi kurikulum dan mahasiswa kami.
Dengan mengintegrasikan keterampilan kewirausahaan ke dalam disiplin seni dan budaya, kami memastikan bahwa lulusan kami tidak hanya terampil di bidangnya masing-masing, tetapi juga siap untuk menciptakan peluang dan berkontribusi pada ekonomi lokal dan nasional.”
Kolaborasi antara Universitas Syiah Kuala dan Yayasan Wadhwani menyoroti semakin pentingnya pendidikan kewirausahaan di Indonesia. Dengan melibatkan para pendidik dari berbagai lembaga, inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi mahasiswa dan masyarakat di seluruh Aceh.
Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh merupakan lembaga terkemuka yang didedikasikan untuk pendidikan dan promosi seni, budaya, dan warisan budaya Aceh. Melalui program dan penelitian yang inovatif, ISBI Aceh bertujuan untuk membina generasi baru seniman, praktisi budaya, dan wirausahawan kreatif.
Isbu aceh loka karya rektor workshop
BANDA ACEH,KABARDAILY.COM – Lima orang dosen dari Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh baru-baru ini mengikuti lokakarya yang berfokus pada penguatan keterampilan pengajar keerwirausaha, yang diselenggarakan oleh Universitas Syiah Kuala bekerja sama dengan Yayasan Wadhwani, Minggu 22 September 2024.
Lima orang dosen tersebut, Muhammad Fadli Muslimin, program studi Kajian Sastra dan Budaya; Aji Sofiana dan Alfikhairina Jamil, program studi Program Studi DKV; 2. Destri Wulanda& Zuhrahmi DE, prodi Desain Interior.
Pelatihan yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan mengajar para pendidik dalam menumbuhkan kewirausahaan di kalangan mahasiswa ini merupakan bagian dari inisiatif yang lebih luas untuk mendorong pembangunan ekonomi melalui pendidikan di Aceh.
Program ini menyediakan berbagai perangkat, teknik, dan sumber daya canggih bagi para peserta untuk membekali mahasiswa mereka dengan pola pikir kewirausahaan yang diperlukan untuk pasar kerja yang berkembang pesat saat ini. Program ini juga menawarkan kesempatan untuk memanfaatkan platform digital dalam menyusun proposal start-up agar siap untuk mengikuti pitching.
Rektor ISBI Aceh, Prof. Dr. Wildan, M.Pd., menyampaikan dukungan penuh dan rasa bangganya terhadap inisiatif ini. “Partisipasi dosen kami dalam lokakarya penting ini sejalan dengan misi ISBI Aceh untuk tidak hanya melestarikan dan mempromosikan kekayaan warisan budaya Aceh, tetapi juga mempersiapkan mahasiswa kami untuk masa depan di mana kreativitas dan kewirausahaan berjalan beriringan. Kami percaya bahwa dengan berinvestasi pada para pendidik, kami dapat menginspirasi dan menumbuhkan semangat kewirausahaan pada generasi pemimpin berikutnya di sektor seni dan budaya.”
Di kesempatan lain, Wakil Rektor ISBI Aceh, Dr. Ratri Candrasari, M.Pd., juga menekankan pentingnya inisiatif semacam itu dalam meningkatkan kualitas pendidikan lembaga. “Lokakarya ini akan sangat bermanfaat bagi kurikulum dan mahasiswa kami.
Dengan mengintegrasikan keterampilan kewirausahaan ke dalam disiplin seni dan budaya, kami memastikan bahwa lulusan kami tidak hanya terampil di bidangnya masing-masing, tetapi juga siap untuk menciptakan peluang dan berkontribusi pada ekonomi lokal dan nasional.”
Kolaborasi antara Universitas Syiah Kuala dan Yayasan Wadhwani menyoroti semakin pentingnya pendidikan kewirausahaan di Indonesia. Dengan melibatkan para pendidik dari berbagai lembaga, inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi mahasiswa dan masyarakat di seluruh Aceh.
Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh merupakan lembaga terkemuka yang didedikasikan untuk pendidikan dan promosi seni, budaya, dan warisan budaya Aceh. Melalui program dan penelitian yang inovatif, ISBI Aceh bertujuan untuk membina generasi baru seniman, praktisi budaya, dan wirausahawan kreatif.
Isbu aceh loka karya rektor workshop