JANTHO – Kehilangan identitas ke-Acehan membuat masyarakat Aceh, khususnya generasi muda kehilangan arah dalam mengembangkan jati diri sebagai generasi Aceh.
Menyikapi fenomena tersebut, Prodi Kajian Sastra dan Budaya Institut Seni Budaya Indonesia Aceh akan menggelar “Duek Pakat Kaji Sastra dan Budaya” di Vesco Kopi, Banda Aceh. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada Sabtu (13/07).
Muhammad Fadli Muslimin, Kaprodi Kajian Sastra dan Budaya ISBI Aceh kepada media menyebutkan, kegiatan “Duek Pakat” ini digelar guna merespon fenomena generasi muda Aceh yang semakin terdegradasi akan budaya dan karakter ke-Acehan.
Mengangat isu-isu terkini tentang sastra dan budaya di Aceh, kegiatan yang mengusung tema “Dimanakah Sastra dan Budaya Aceh sekarang? Akan mengundang beberapa tokoh yang konsen tentang ke-Acehan, diantaranya Achmad Zaki, M.A seorang Filolog, Lismalinda, S.Pd., M.A., Raihan Lubis Pegiat Literasi, dan Iskandar Tungang yang merupakan Seniman dan pemerhati budaya Aceh,” kata Fadli.
Kegiatan ini mengundang berbagai komunitas, organisasi seni budaya, dan masyarakat umum yang peduli terhadap eksistensi sastra dan budaya di Aceh. Kegiatan yang digelar di Vesco Kopi, Banda Aceh diharapkan dapat menjadi jembatan penghubung antara realitas, ekspektasi, idealisme, dan eksistensi sastra dan budaya Aceh yang tengah berkembang saat ini.
Selain itu, kegiatan ini juga akan mensosialisasikan terobosan baru dalam dunia Pendidikan seni dan budaya, yaitu ISBI Aceh menerima Seniman dan Budayawan tanpa batas usia untuk menjadi mahasiswa di Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.
“Kami mengundang kepada seluruh masyarakat Aceh untuk dapat berpartisipasi pada kegiatan ini pada tanggal 13 Juli 2024, di Vesco Kopi, Ulee Kareng, Banda Aceh. Kehadiran berbagai elemen masyarakt diharapkan dapat turut serta berkontribusi dan aktif menyampaikan ide dan gagasannya tentang sastra dan budaya Aceh,” tutup Fadli.(Ra)