RAKYAT ACEH | Penjabat (Pj) Bupati Bener Meriah, Mohd Tanwier, secara resmi membuka Task Force atau Rapat Kerja (RAKER) Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh yang dilaksanakan di Dream Hill Villa Burtelege, Takengon (22/11). Kegiatan ini berlangsung dengan khidmat dan dihadiri oleh berbagai pimpinan ISBI Aceh serta peserta raker dari berbagai unit kerja terkait.
Dalam sambutannya, Mohd Tanwier menyampaikan apresiasi kepada ISBI Aceh atas dedikasinya dalam memajukan seni dan budaya Aceh. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara lembaga pendidikan dan pemerintah daerah dalam menjaga serta mengembangkan identitas budaya lokal agar tetap lestari di tengah arus globalisasi.
Rektor ISBI Aceh, Prof. Dr. Wildan, M.Pd., juga memberikan sambutan yang penuh semangat. Dalam pidatonya, Prof. Wildan menyoroti peran ISBI Aceh sebagai institusi yang tidak hanya fokus pada pendidikan seni, tetapi juga memiliki tanggung jawab besar dalam mengangkat seni dan budaya Aceh ke panggung nasional dan internasional.
Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Ratri Candrasari, serta Wakil Rektor II Bidang Perencanaan Keuangan dan Umum, Marwan. Kehadiran para pemimpin ini mencerminkan komitmen ISBI Aceh dalam menjalankan program kerja yang strategis untuk masa depan.
Peserta raker terdiri dari para pimpinan unit, kepala lembaga bidang akademik dan kemahasiswaan, bidang perencanaan keuangan dan umum, LPPM, LPMPP, jurusan Seni Rupa dan Desain, jurusan Seni Pertunjukan, para pimpinan program studi, UPA, serta berbagai unit pendukung lainnya. Semua peserta tampak antusias mengikuti kegiatan ini.
Rangkaian acara diawali dengan pengibaran semangat melalui lagu kebangsaan “Indonesia Raya” yang diikuti oleh Himne ISBI Aceh. Lagu-lagu tersebut menciptakan suasana khidmat di tengah dinginnya udara Takengon, menambah kekhusyukan dalam pembukaan acara.
Dalam sesi pertama, peserta diajak untuk merefleksikan capaian kerja tahun sebelumnya. Sesi ini menjadi momen penting untuk mengevaluasi dan menentukan arah baru yang lebih baik bagi ISBI Aceh, terutama dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Diskusi pada hari pertama difokuskan pada penguatan kolaborasi lintas unit. Peserta raker saling berbagi ide dan strategi untuk menghadapi tantangan di tahun mendatang. Perencanaan ini mencakup pengembangan kurikulum, peningkatan kapasitas dosen, hingga pengelolaan keuangan yang transparan.
Tak hanya itu, suasana hangat dan penuh kekeluargaan juga terasa saat sesi ramah tamah di sela-sela acara. Para peserta memanfaatkan kesempatan ini untuk mempererat hubungan antarunit kerja, menciptakan sinergi yang lebih kuat di dalam lingkungan ISBI Aceh.
RAKER ISBI Aceh tahun 2024 ini diharapkan mampu melahirkan terobosan-terobosan baru yang akan memperkokoh posisi ISBI Aceh sebagai lembaga pendidikan seni terdepan di Indonesia. Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, ISBI Aceh optimis dapat terus berkontribusi dalam melestarikan dan memajukan seni budaya Aceh.